Banyak wartawan datangi kantor Alex usman

WARTA KOTA, KEBAYORAN BARU - Alex Usman, tersangka kasus Uninterruptible Power Supply (UPS) di 49 sekolah di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat, sudah tiga minggu tak ke kantor. Dan selama itu pula banyak wartawan menyambangi kantornya. Alex kini menjabat Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sudin Dikmen Jakarta Selatan. Ruang kerjanya ada di Lantai 11 Gedung Walikota Jakarta Selatan. Tadinya dia menjabat sebagai Kasi Sarpras Sudin Dikmen Jakarta Barat. "Selama Pak Alex tak datang ke kantor, banyak wartawan datang mau wawancara beliau. Tapi dia memang tak pernah ke kantor selama tiga minggu ini," ucap petugas Pamdal di kantor Sudin Dikmen Jakarta Selatan, Ilham kepada Wartakotalive.com, Senin (30/3/2015) sore. Begitupula dengan Warta Kota. Warta Kota sendiri sudah dua kali menyambangi kantor Walikota. Dan Alex Usman tak pernah ada di kantornya. Lalu saat dihubungi lewat whatsapp-nya, Alex juga tak menjawab. Begitu pula saat ditelepon beberapa waktu lalu, Alex tak menjawabnya. Kemudian saat ditelepon hari ini, Senin (30/3/2015), ponsel Alex Usman tak aktif lagi. Selain Alex Usman, masih ada satu tersangka lain, yakni Zaenal Soleman, mantan Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat. Kini Zaenal menjabat sebagai Kadisorda DKI Jakarta. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat (27/3/2015). Keduanya ditetapkan tersangka karena menjadi pejabat pembuat komitmen (PPK) saat pengadaan UPS tahun 2014 lalu. Keduanya menjadi tersangka dalam 25 paket lelang tender UPS dari tottal paket lelang sebanyak 49 paket. ‎UPS adalah alat catu daya yang diberikan ke 49 sekolah menengah di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat pada tahun 2014 lalu. Pengadaannya melalui APBD Perubahan tahun 2014. Ternyata dalam prosesnya banyak terjadi kebohongan saat lelang tender. Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mencium kecurangan ini, lalu menyelidikinya mulai 28 Januari 2015. Kemudian Jumat (6/3/2015) kasusnya ditingkatkan ke penyidikan. Namun, pada Jumat (20/3/2015) perkaranya diambil alih oleh Dittipikor Bareskrim Mabes Polri. Sampai akhirnya dilakukan penetapan tersangka pada Jumat pekan lalu (27/3/2015).