Dukungan terpecah,buruh diminta tak saling menjelekan capres

JAKARTA:
Tiga konfederasi serikat buruh dan pekerja memutuskan untuk mendukung capres yang berbeda dalam Pilpres 2014. Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) mendukung capres dan cawapres nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Dua konfederasi yang memiliki anggota lebih dari lima juta buruh dan pekerja ini menginisiasi terbentuknya Relawan Buruh Sahabat Jokowi di seluruh Indonesia untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK. Sementara di sisi lain, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendukung capres dan cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan mendirikan Rumah Indonesia. Terpecahnya dukungan dari kaum buruh merupakan cermin demokrasi di Indonesia. Untuk itu, kaum buruh dan pekerja diminta tidak saling menjelekan capres lain apalagi sampai bersikap anarkis. Hal tersebut disampaikan Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea saat menggelar konsolidasi akbar bersama ribuan buruh di Yogyakarta, Minggu (22/6). "Jangan saling fitnah dan mencaci maki. Sekarang ini era demokrasi, setiap orang punya kebebasan untuk menentukan pilihan masing-masing. Tapi KSPSI dan KSBSI sudah komitmen akan all out mendukung pasangan Jokowi-JK," kata Andi dalam siaran pers yang diterima Minggu (22/6). Daripada menyerang dan capres lain, Andi meminta kepada Relawan Buruh Sahabat Jokowi untuk bekerja dengan sosialisasi dari pintu ke pintu dan dari mulut ke mulut. Setidaknya, Andi meminta setiap relawan dapat mengajak 50 orang di lingkungannya untuk memilih pasangan capres dan cawapres yang diusung koalisi PDI-P, Partai NasDem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI tersebut. Cara ini, menurut Andi lebih efektif dalam upaya memenangkan pasangan Jokowi-JK. "Kita mengandalkan perang darat, bukan perang fisik. Saya harap, satu orang buruh bisa membawa 50 orang lain untuk memilih Jokowi," tegas Andi yang juga Koordinator Nasional Relawan Buruh Sahabat Jokowi. Dengan sosialisasi dari pintu ke pintu, Andi meyakini pasangan Jokowi-JK akan mendulang suara yang signifikan terutama di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Untuk menambah amunisi dalam sosialisasi kepada masyarakat, ribuan relawan buruh menyaksikan pemutaran film dokumenter tentang kehidupan Jokowi yang disutradarai Nia Dinata secara sukarela. Selain itu, untuk membangkitkan semangat, relawan buruh juga mendapat ribuan leaflet berisi visi misi Jokowi. "Film Jokowi untuk menepis isu-isu yang menyudutkan Jokowi selama ini. Selama ini, kita fokus melakukan kampanye putih seperti membersihkan rumah ibadah, menanam pohon, dan mengecat trotoar. Saya kira itu akan efektif," paparnya. Dalam kesempatan itu, Andi juga menjawab pertanyaan wartawan soal ada tudingan bahwa dirinya mendukung Jokowi hanya untuk meraih jabatan menteri. Ditegaskan, perjuangannya mendukung Jokowi yang dilakukannya selama ini karena keyakinannya bahwa Jokowi akan membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. "Saya berjuang bukan karena ada kontrak politik. Saya berjuang bukan karena dapat apa-apa. Kita hanya berbuat sesuatu untuk orang yang kita dukung. Yang penting kesehatan dan pendidikan untuk rakyat terjamin, karena sakit itu bisa memiskin siapapun. Jokowi kalau terpilih akan membuat Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat, semua akan sehat. Tidak ada lagi rakyat yang mati di rumah sakit karena tak punya biaya. Tidak ada lagi rakyat yang bodoh karena tidak sekolah," paparnya. Dalam kesempatan yang sama, Presiden KSBSI, Mudhofir menyatakan, program pendidikan revolusi mental, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat yang diusung Jokowi sangat penting dan harus mendapat dukungan. Dengan berbagai program kongkrit yang diusung Jokowi, Mudhofir meyakini Indonesia akan menjadi negara yang makmur. "Kita ingin Indonesia makmur. Harapan kita hanya ada pada Jokowi-JK. Kita tak mungkin memilih capres yang belum kelihatan kebijakannya," ungkapnya. Mudhofir mengatakan, gerakan buruh merupakan gerakan sosial. Untuk itu, konsolidasi hingga menyentuh masyarakat paling bawah harus terus dilakukan pihaknya.

Komentar