Panyabungan:
Setelah pemerintah menaikkan harga elpiji (LPG) ukuran 12 kilogram (kg), gas elpiji ukuran 3 kg subsidi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), terus langka hingga saat ini. Ternyata, bukan hanya gas elpiji 3 kg yang langka, elpiji 12 kg juga sulit didapatkan. "Biasanya untuk LPG 3 kg sangat mudah didapatkan baik pada pangkalan maupun pengecer yang ada di Kota Panyabungan, namun untuk beberapa hari terakhir ini sangat sulit diperoleh," kata Arman Sink pemilik warung makan di Panyabungan kepada MedanBisnis, Kamis (25/9). Arman menyampaikan, akibat sulitnya mendapat pasokan elpiji aktivitasnya sangat terganggu. Bahkan sempat beralih ke minyak tanah agar aktifitas sebagai warung nasi tidak terganggu. "Akibat hilangnya gas elpiji beberapa hari terakhir ini sangat menganggu," akui Arman. Sedangkan harga untuk gas elpiji 3 kg, kata Arman, masih relatif antara Rp 16.000/tabung hingga Rp 18.000/tabung. Namun pasokan yang belum masuk untuk wilayah Madina. "Kalaupun harganya tinggi tapi stok gas elpiji yang tidak ada, pengakuan dari pangkalan dan sejumlah pengecer bahwa belum ada masuk barangnya," kata Arman. Hilangnya gas elpiji dari pasaran diakui oleh ibu - ibu rumah tangga yang ada di Panyabungan seperti yang dituturkan Suharni (40). Dia mengakui beberapa hari terakhir ini sangat sulit utuk mendapatkan gas elpiji 3 kg. "Biasanya sangat mudah," katanya. Akibat ketiadaan gas elpiji 3 kg tersebut, dirinya terpaksa kembali memakai kompor minyak tanah untuk memasak meskipun harga minyak tanah per liternya mencapai Rp 13.000. "Mau gimana lagi kita terpaksalah untuk memakai kompor kembali untuk memasak di rumah, kalau memakai kayu bakar tidak mungkin lagi karena kondisi rumah tidak memungkinkan," ungkapnya. Warga berharap, agar pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Madina untuk cepat tanggap akan keluhan masyarakat terutama ketika terjadinya kelangkaan gas elpiji di pasaran. Bila diperlukan pemerintah diharapkan memperketat pengawasan terhadap distributor maupun pengecer gas elpiji yang ada. "Kita berharap agar pemasokan elpiji untuk Kabupaten Madina kembali normal sehingga aktivitas kegiatan tidak terganggu. Kita juga berharap agar pemerintah untuk melakukan pengawasan terhadap distributor maupun pengecer yang ada," harap Arman.
Komentar
Posting Komentar