Kelompok bersenjata muncul,pemerintah minta jangan rusak perfamaian diaceh


BANDA ACEH:
Pemerintah Aceh
mengimbau pihak-pihak tertentu agar tidak
merusak perdamaian yang telah dirasakan
masyarakat di provinsi itu sejak penandatanganan
nota kesepahaman (MoU) di Helsinki, Finlandia
pada 15 Agustus 2005.
"Harus kita sadari bahwa situasi Aceh hari ini
mulai membaik, dan jangan sampai rusak kembali.
Kami minta media lebih arif menyikapi hal itu,"
kata Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh
Murthalamuddin di Banda Aceh, Sabtu
(11/10/2014), seperti dikutip Antara.
Hal tersebut disampaikan menanggapi adanya
kelompok bersenjata di kawasan pedalaman Aceh.
Kelompok bersenjata itu mengaku mantan
kombatan GAM yang merasa kecewa terhadap
Pemerintah Aceh.
Murthalamuddin mengatakan, libido untuk mencari
sensasi atau eksistensi dengan memanfaatkan
momentum merusak perdamaian seharusnya
dihentikan.
"Perdamaian ini, diakui atau tidak, sudah memberi
kita banyak kenyamanan. Termasuk bagi pekerja
media," katanya.
Oleh karenanya, pemerintah meminta agar tidak
ada pihak yang dapat merugikan situasi Aceh saat
ini dengan membuat sensasi. "Mari lihat
perdamaian ini dengan mata hati sehingga lebih
jernih dalam melihat berbagai persoalan," kata
Murthalamuddin.
Semua kritikan yang muncul diterima dengan hati
jernih dan lapang dada. "Tapi ingat, siapapun yang
menjadi pemimpin di Aceh tidak akan mampu
menyelesaikan semua keinginan itu seperti
membalik telapak tangan," katanya.
Ia mencontohkan, misalnya negeri-negeri lain
bekas konflik yang juga butuh waktu untuk
membangun, yang muaranya untuk kesejahteraan
rakyat.
Dia juga mengajak mantan kombatan GAM untuk
bersinergi dalam upaya menyelematkan
perdamaian Aceh.
"Kami minta marilah bahu membahu
menyelamatkan perdamaian. Mari kita buka ruang
dialog yang lebih baik. Lihatlah rakyat yang sudah
lelah dengan konflik," katanya.
Murthalamuddin juga meminta semua pihak untuk
tidak membesar-besarkan kelompok bersenjata
itu.
"Agar tidak menjadi tunggangan banyak pihak
untuk merusak kembali nikmat damai yang sedang
berlangsung sekarang," kata dia.

Komentar