Penyakit Baru! Trauma Karena Sering Dipaksa Nonton Film Biru Rahma Lillahi Sativa - detikHealth Lei Chung (Foto: Daily Mail) Dongguan,
Tiongkok - Bagi pasangan, sesekali menonton film erotis bersama bisa membantu menambah kemesraan di antara keduanya. Namun akan jauh lebih baik bila tontonan semacam ini dinikmati secara privat, apalagi bila di rumah ada anak-anak. Hanya saja yang terjadi di Tiongkok ini cukup tragis sekaligus menggelikan. Baru-baru ini tim dokter dari Tiongkok mengklaim telah menemukan penyakit mental baru yang kemudian mereka beri nama 'porn traumatic stress disorder', atau kira-kira gangguan stres dan trauma akibat terlalu banyak menonton film biru. Sepintas, namanya seperti plesetan dari gangguan yang sudah lebih dulu dikenal yakni Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Kok bisa? Tim dokter mengaku menemukan sebuah kasus unik yang dialami seorang remaja bernama Lei Chung. Ia mengaku hidupnya menjadi berantakan karena terpapar film-film berbau erotis sejak umur lima tahun. Kini usianya 16 tahun. Lei hidup bersama kedua orang tuanya, di sebuah apartemen kecil dengan satu kamar tidur di kota Dongguan, Provinsi Guangdong. Sejak kecil, ia sering terbangun di tengah malam dan mendapati sang ayah menggunakan komputer yang ada di kamar yang ditiduri tiga orang itu untuk menonton film-film porno. "Saya selalu mencoba untuk tidak ikut menyaksikannya, tapi kan selalu ada suara-suara. Dan ketika saya mau tak mau melihatnya, saya tak bisa menghilangkan adegan-adegan itu dari kepala saya," keluh Lei kepada para dokter, seperti dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (8/11/2014). Parahnya lagi, saat si anak yang tak berdosa ini meminta ayahnya untuk berhenti menonton film tersebut, ia malah dipukuli oleh sang ayah. Dan situasi di rumah menjadi makin runyam karenanya. Sejak saat itulah, Lei mengaku trauma. Karena kesulitan untuk menghilangkan bayangan adegan-adegan erotis yang terpaksa dilihatnya, prestasi akademik Lei pun jadi korban. Tak berapa lama ia dikeluarkan dari sekolah karena nilai-nilainya merosot tajam
Komentar
Posting Komentar