Super truk agara protes pungli ditanah karo

KUTACANE - Puluhan sopir truk pengangkut jagung dan komoditas lainnya dari Aceh Tenggara (Agara) dan Gayo Lues tujuan Medan, Sumatera Utara (Sumut), demo di depan Kantor Bupati Agara, Senin (26/1) pukul 24.00 WIB. Mereka mogok dan sepakat tidak lagi mengangkut hasil bumi ke Medan karena maraknya pungutan liar (pungli) di Jembatan Sumba Ikan, Kecamatan Mardinding, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut). Para sopir mengaku, lokasi pungli itu terpusat sekitar 3 kilometer dari perbatasan Agara-Sumut, tepatnya di Lawe Pakam. Setiap awak truk yang melintasi jembatan rusak itu dikenakan tarif variatif oleh warga setempat yang terkesan dibiarkan oleh oknum polisi di daerah itu. Per truk dikutip mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 100.000. Keluhan dan protes itulah yang disampaikan para awak truk saat berunjuk rasa ke Kantor Bupati Agara. Mereka berharap, bupati atau wakilnya menanggapi keluhan tersebut dan proaktif mencarikan solusinya sesegera mungkin. Saat demo berlangsung, arus transportasi di jalan dua jalur dekat Kantor Bupati Agara sempat macet karena sopir membawa langsung truk-truknya ke halaman kantor bupati dan diparkir berdampingan. Arus transportasi baru kembali lancar setelah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), pegawai Dinas Perhubungan (Dishub), dan polisi lalu lintas mengatur lalu lintas. Menanggapi keluhan para sopir truk, Wakil Bupati Agara, H Ali Basrah Pasaribu SPd MM akhirnya mendatangi lokasi tempat biasanya pungli itu terjadi. Wakil bupati didampingi Ketua DPRK Agara Irwandi Desky, Kapolres AKBP Eko Wahyudi, Kasdim 0108 Mayor Inf Muslim, Ketua Komisi C DPRK Gabe Martua Tambunan, dan Ketua Fraksi Golkar DPRK Agara Hj Syamsiar. Setiba mereka di Jembatan Sumba Ikan, tampak hadir Camat Mardinding, aparat Polsek Lau Baleng, kepala desa, dan tokoh masyarakat setempat

Komentar