CALANG – Gunung Geurute Kecamatan Jaya, Aceh Jaya dikhawatirkan akan longsor jika warga terus berburu batu bacan dan giok yang belakangan ditemukan di kawasan itu. Batu yang berwarna biru seperti air laut itu telah mengundang penasaran ratusan warga untuk berbondong-bondong menggalinya. Batu yang ditemukan tersebut tidak jauh dari badan jalan lintas Banda Aceh-Calang, warga yang mengambil batu itu palu dan linggis dan senter untuk membelah bongkahan batu. Meski sangat membahayakan jalan lintas Banda Aceh-Calang, hingga saat ini belum ada larangan secara khusus dari pemerintah setempat, agar karang-karang yang ada disisi jalan dan tebing gunung tidak dihancurkan atau dirusak. Camat Jaya, Aceh Jaya Sabirin SE membenarkan bahwa saat ini warga mulai banyak berdatangan ke puncak Gunung Geurutee untuk memperoleh batu mulia jenis bacan. Namun menurutnya, jika penggambilan batu mulia di puncak Gunug Geurutee terus dibiarkan, maka jalan lintas Banda Aceh-Calang akan terancam runtuh, karena karang-karang ditebing gunung dihancurkan oleh pemburu batu giok dan bacan. “Kita sudah melakukan sosialisasi berupa larangan, agar tidak ada warga yang mengambil batu di daerah itu terlebih di sisis badan jalan, karena akan sangat berbahaya. Kita sudah laporkan hal ini kepada bupati Aceh Jaya dan masih menunggu kebijakan selanjutnya,” jelas Sabirin. Sementara para pemburu batu berharap pemerintah tidak melarang mereka mencari batu di kawasan itu. “Kita berharap pemerintah tidak melarang pengambilan batu mulia ini, biarkan kami biasa memperoleh rizki dari batu mulia yang ada di puncak Gunung Geurutee,” harap Syahril didampingi belasan warga lainnya yang sedang menggali batu.(srb)
Komentar
Posting Komentar