SETIABUDI- Dinas Pendidikan menyiapkan sejumlah hal terkait persiapan Ujian Nasional. Jika selama ini sekolah yang ditunjuk menjalankan UN computer based test (CBT) memiliki kekhawatira terjadi pemadaman listrik saat ujian berlangsung, maka Disdik menegaskan hal semacam itu sudah diantisipasi. Arie Budhiman, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, menegaskan, sudah memperhitungkan hal-hal semacam itu. Terlebih, kata Arie, sekolah-sekolah tidak perlu khawatir. "Saya rasa UPS tidak diperlukan. Kami sudah memperhitungkan. Nanti beberapa hari sebelum UN, kami akan bersurat ke PLN (Perusahaan Listrik Negara,red) untuk kelancaraan penyelenggaraan UN, terutama mereka yang menjalankan CBT," kata Arie ditemui di kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jumat (13/3/2015) siang. Bowo Irianto, Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, menambahkan, selama ini jauh sebelum adanya UN CBT, Dinas Pendidikan selalu berkoordinasi dengan PLN terkait hal tersebut. "Selama ini di SMA dan SMK kan ada ujian Bahasa Inggris dalam bentuk listening. Di situlah, kami selalu berkoordinasi dengan PLN agar tidak ada pemadaman ketika UN dilaksanakan," kata Bowo. Terpisah, Nizam, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud, menjelaskan peserta maupun sekolah tidak perlu khawatir akan padamnya aliran listrik ketika pelaksanaan UN CBT. Hal ini, kata Nizam, karena sudah diantisipasi dengan bersurat kepada PLN saat UN hendak dilaksanakan. Terlebih data yang dikerjakan siswa tidak akan hilang. "Semuanya secara otomatis akan tersimpan. Misalnya ketika listrik padam, komputer mati. Apa yang dikerjakan siswa itu tersimpan, sehingga tidak perlu khawatir data-data yang sudah dikerjakan akan hilang," kata Nizam beberapa waktu lalu. Tidak hanya itu, Nizam juga menyebut, ketika siswa memulai kembali pekerjaannya, maka waktu pun sesuai dengan waktu ketika siswa berhenti mengerjakan. (Agustin Setyo Wardani)( wrt k)
Komentar
Posting Komentar