Lima warga DKI tewas karena DBD

BALAIKOTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus melakukan upaya pencegahan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di masyarakat. Berbagai upaya dalam penanganan tersebut, dilakukan dengan meningkatkan mulai dari Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) oleh para kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Hingga, melakukan pengasapan atau fogging di beberapa wilayah yang rawan berkembangnya jentik DBD. "Kami fokuskan sebanyak 57 titik PSN di Jakarta. Khusunya di wilayah yang terjangkit DBD cukup tinggi yaitu di wilayah Jakarta Selatan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI, Koesmedi Priharto, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (17/3/2015). Menurut Koesmedi, wilayah Jakarta Selatan yang cukup tinggi tingkat terjangkitnya DBD ada di lima wilayah. Yaitu di Pancoran, Kebayoran Baru, Cilandak, Teber, dan Pesanggrahan. Namun meskipun demikian, jumlah terjangkitnya DBD pada tahun ini masih terbilang lebih rendah dibandingkan tahun lalu. "Jumlah kasus DBD dari Januari 2015 hingga Maret ini mencapai 1.042 kasus dengan 5 orang meninggal. Sedangkan tahun lalu, pada waktu yang sama, mencapai 3.408 kasus. Artinya tahun ini masih lebih rendah," katanya. Sementara itu, pada tahun lalu, jumlah total kasus DBD mencapai 8.535 kasus dengan 11 orang meninggal. Pihaknya, pun terus melakukan pencegahan, salah satunya melakukan identifikasi wilayah yang terjangkit DBD. "Setiap wilayah yang terjangkit DBD terdata di Puskesmas. Lalu kami identifikasi ke wilayah yang terjangkit. Jika teridentifikasi positif maka kami lakukan fogging. Sedangkan jika negatif, kami berikan lavarsida (butiran pembasmi jentik nyamuk aedes aegypty -red) kepada warga," katanya.(wrt k)

Komentar