Kathmandu - Pemerintah Indonesia hari ini mulai mengoperasikan rumah sakit darurat di salah satu daerah yang terdampak gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) di Satungal, Nepal. Rumah sakit dengan nama Indonesia Peduli Nepal ini langsung diresmikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh merangkap Nepal, Iwan Winata Atmaja. "Saya melihat peralatan disini (rumah sakit) canggih dan juga bisa membantu masyarakat sekitar untuk mengobati luka akibat gempa kemarin," ujar Iwan Winata Atmaja di Rumah Sakit Indonesia Peduli Nepal, Satungal, Nepal, Selasa (5/5/2015). Selain itu, rumah sakit lapangan yang mempunyai luas 96 meter persegi ini juga memiliki tiga ruangan yang terdiri dari poliklinik di bagian depan, ruang operasi di bagian tengah dan pasca-operasi di bagian belakang. Terdapat sepuluh dokter yang terdapat di rumah sakit darurat tersebut yakni dokter spesialis ortopedi, anestesi, bedah umum, dokter umum, apoteker dan beberapa perawat akan bekerja di RSPL tersebut, disamping meneruskan bantuan kesehatan di Rumah Sakit Umum Kantipur. "Selain UGD (Unit Gawat Darurat), kita juga akan melayani poliklinik umum," kata Koordinator tim kesehatan Rumah Sakit Indonesia Peduli Nepal, Letkol CKM dr.Muhammad Aminuddin. Sementara itu, Tim Peneliti BNPB di Nepal Viktor Rembet mengatakan rumah sakit darurat tersebut akan selalu beroperasi sampai masih dibutuhkan. "Rumah sakit ini akan berdiri sampai dirasa sudah tak dibutuhkan lagi," tutur Viktor Rembet, tim penilai BNPB dilokasi.(dtk n)
Komentar
Posting Komentar