PALMERAH— Melambungnya harga daging sapi di pasaran, membuat penjual daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur tidak beroperasi. Aksi itu dilakukan sejak hari ini, Minggu (9/8) dan rencananya akan berlangsung hingga Rabu (12/8) mendatang. Salah seorang pedagang sapi, Endang (35) menjelaskan bahwa aksi yang dilakukannya bersama pedagang lain dikarenakan mereka ingin harga daging turun. Para pedagang se-Jabodetabek telah mendapat himbauan dari Asosiasi Pengusaha Daging dan Sapi Potong Indonesia (APDASI) untuk melakukan aksi mogok berjualan. Menurut Endang, naiknya harga daging sapi sudah terjadi sejak sebelum Lebaran dimana angkanya mencapai Rp 120 ribu per kilogram. Padahal dalam kondisi normal, harga daging sapi berkisar antara Rp 90 ribu sampai Rp 95 ribu per kilogram. "Tapi sampai sekarang harga daging sapinya enggak turun juga. Kan kasihan mereka para pelanggan juga," kata Endang, Minggu (9/8). Endang mengaku dirinya bisa saja menaikkan harga daging sapi hingga Rp 140 ribu sampai Rp 150 ribu per kilogram. Hanya saja Endang berkeyakinan para pelanggannya akan berpikir ulang membeli daging sapi dengan harga mahal. Menurut analisanya, faktor penyebab naiknya harga daging sapi di pasaran dikarenakan pembatasan impor daging sapi dari Australia. Sementara untuk menutupi kebutuhan pasar dalam negeri tidak gampang karena sulitnya mencari daging sapi lokal. "Pedagang cuma pengen harganya normal lagi. Pemerintah kan seharusnya langsung turun ke lapangan, cek harga. Kalau kayak begini, kami juga yang kesulitan," keluhnya.(wrt k)
Komentar
Posting Komentar