Perajin tempe dimargahayu bekasi merugi

BEKASI - Perajin tempe dan tahu di Gang Mawar VI RT 08/03, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi merugi akibat rumahnya terendam banjir, Minggu (28/2) lalu. Mereka merugi karena kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe dan tahu terendam air. "Kacang kedelai tak sempat kami pindahkan karena air sudah keburu masuk ke pemukiman warga," ujar Dirwan (39) salah satu perajin tempe saat ditemui di rumahnya, Senin (29/2). Puluhan rumah di sana sempat terendam banjir setinggi 50 cm-100 cm akibat luapan Kali Bekasi yang berada di belakang pemukimannya. Kondisi ini diperparah dengan jebolnya tanggul selebar dua meter di sana. Menurut Dirwan, kacang kedelai yang sudah terkena banjir beserta lumpur tak bisa diolah untuk menjadi tempe dan tahu. Kalau pun dipaksakan, kualitasnya bakal buruk dan tidak laku dijual. Oleh karenanya, kata dia, dua kwintal kacang kedelai miliknya terpaksa harus dibuang. Sementara satu kwintal atau dua karung dibeli seharga Rp 700.000. Apabila ditotal, maka dia mengalami kerugian sebanyak Rp 1,4 juta untuk dua kwintal kacang kedelai. Senada diungkapkan oleh Purwanto (32) perajin tempe lainnya. Bahkan dia terpaksa tidak produksi pada siang harinya, karena sibuk memindahkan kacang kedelai dari terjangan banjir. "Kalau rugi sih tidak banyak, tidak sampai puluhan juta. Hanya beberap juta rupiah saja," ujar Purwanto. Pantauan di lapangan, Senin (29/2) siang, (wrt l)

Komentar